Tugas Final Test
KONSELING MIKRO
OLEH
:
SALMIATI
( A1Q1 15 072)
WD. HARTATI (A1Q115126)
JURUSAN
PENDIDIKAN BIMBINGAN DAN KONSELING
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
HALU OLEO
KENDARI
2017
SKENARIO FINAL TEST
KONSELING MIKRO
WD. Hartati adalah seorang mahasiswi disalah satu perguruan tinggi negeri yang ada
dikota Kendari, ia
biasanya dipanggil Tati. Sekarang Tati adalah mahasiswa semester 5
jurusan BK. Tati adalah anak dari bapak
Laode Nasrul dan ibu Santi , Ayahnya merupakan Seorang PNS
di Dinas Kehutanan Kendari dan ibunya adalah
seorang PNS di Dinas Kesehatan Kendari.
Tati mempunyai seorang adik laki-laki bernama LD. Muh Syafiq dan adik
perempuan bernama WD. Syakiillah Azza.
Tati adalah mahasiswi yang rajin dan tekun
dalam belajar dan mengerjakan tugas-tugas, baik itu tugas individu maupun tugas
kelompok. Tati
merupakan mahasiswi
yang mempunyai kemampuan memahami materi pelajaran yang diberikan oleh guru
dengan baik dan cepat. Namun, walaupun ia
mampu memahami pelajaran yang diberikan dengan baik dan cepat, ia adalah salah
satu mahasiswi yang memiliki tingkat kepercayaan diri yang rendah. Terutama dalam
suasana saat melakukan diskusi, tampil persentase didepan kelas, ia tidak
bisa untuk melakukannya.
Tati
merasa ia tidak memiliki kepercayaan diri untuk tampil atau mengemukakan pendapatnya didepan teman-temannya.
Karena setiap kali ia mencoba untuk mengeluarkan
pendapatnya, ia merasa malu dan nervous (gugup), ini ditandai dengan
wajahnya yang memerah, tangannya berkeringat walaupun situasinya sedang tidak
panas, gemetar, dan
bahkan gagap saat berbicara. Ini membuat Tati
berpikir keras bagaimana caranya agar ia bisa berdiri didepan kelas dengan
percaya diri sehingga ia bisa membacakan mengemukakan
pendapat-pendapatnya itu dengan ekspresif.
Karena Tati adalah mahasiswi bimbingan dan konseling
yang mana nantinya ia akan menjadi seorang konselor yang membantu klien dalam
mengatasi masalah-masalah yang dialami kliennya seperti yang ia alami sekarang,
Akhirnya
Tati memutuskan untuk pergi
menemui guru BK untuk mendapatkan layanan konseling individu dengan harapan
agar ia bisa menemukan solusi atas masalah yang dihadapi dan dialaminya.
Catatan:
Salmiati sebagai Konselor dan Waode Hartati sebagai
Konseli
TRANSKRIP WAWANCARA FINAL TEST
KONSELING
MIKRO
1. TAHAP
PEMBUKAAN
Konseli : Tok tok tok.. Assalamualaikum bu.. (mengucapkan salam sambil
mengetuk pintu)
Konselor : Walaikumsalam Warahmatullahi Wabarakatu. Masuk (sambil menengok kearah
pintu)
Konseli : Maaf bu mengganggu (malu-malu)
Konselor : Iya tidak apa-apa dek, mari silahkan duduk (menjemput
konseli sambil tersenyum ramah)
Konseli : Terima kasih bu.. (sambil tersenyum)
Konselor : Iya ada yang bisa ibu bantu? (sambil menatap kearah
konseli)
Konseli : Iya bu, ada perluku sama ibu ..
Konselor : Iya ada perlu apa ini dek?
Konseli : Saya mau dikonseling individual
sama ibu.
Konselor : Kamu ini Waode
Hartati toh? Mahasiswi jurusan BK, yang angkatan 2015 itu? Yang tinggal diasrama Pelangi?
Konseli : Iya bu. Kenapa ibu bisa tahu kalau saya tinggal diasrama Pelangi?
Konselor : Iya ibu tahu karena saya
pemiliknya itu asrama.
Konseli : iyakah bu?
Kenapa saya tidak pernah liat ibu? Maaf bu saya tidak tahu kasian.
Konselor :(sambil tertawa)
Tidak lah saya bercanda. Bukan saya pemiliknya, saya hanya sering liat kamu
disitu duduk-duduk sendiri. →Teknik Rapport
Konseli : Ah ibu...
Saya sudah takutmi juga kita marah. (terenyum malu)
Konselor : kenapa saya mau
marah? Santai saja dek, saya hanya bercandaji sepaya kamu tidak tegang. (sambil
tersenyum kepada konseli) →Teknik
Attending
Konseli : hehehe iya bu.. ibu
ini pintar sekali bercanda (sambil tersenyum)
Konselor : Hahaha kamu bisa saja.
Konselo : Ohiya
sebelum itu, kita buat kontrak konseling dulu yah
Konseli : Iya bu (mengangguk)
Konselor : Jadi konseling kita akan berlangsung selama kurang lebih
2 jam ya, dan jika ada sesuatu yang mendesak misalnya waktu shalat atau mungkin
urusan pribadi yang mengakibatkan konseling ini untuk
sementara tidak bisa dilanjutkan, kita bisa mengakhiri
sementara konseling kita, dan akan dilanjutkan dihari yang akan disepakati
nanti. Tapi, jika tidak ada sesuatu yang mendesak kita bisa menyelesaikan
konseling ini selama 2 jam, jadi apakah kamu setuju dengan kontrak konseling
kita Tati?
Konseli : Iya bu saya setuju.
(sambil menganggukkan kepala)
2. TAHAP
PERALIHAN
Konselor :
Nah jadi ada apa ini dek?
Konseli : Iya jadi bu.. sebenarnya saya..
Konselor :
Iya.. , oh ini
dek ada permen ayo ambil (sambil tersenyum)
Konseli : Terima
kasih bu
Konselor : Iya sama-sama,
apami tadi yang mau kamu bilang?
Konseli : Jadi bu, setiap
saya disuruh maju didepan sama
dosen saya selalu
gemetar dan berkeringat bu,
dan setelah maju didepan saya tidak bisa bicara dengan lancar, seperti gagap bu.
Konselor : Mmmmm
, terus terus…(menganggukkan
kepala, sambil mengemati ekspresi dan gesture konseli)
Konseli : Tapi bu saya sangat
ingin
saat saya disuruh maju didepan
kelas, saya bisa bicara dengan lancar tidak terbata-bata dan tidak nervous seperti teman-teman
yang lain bu.
Konselor : Terus misalnya dikelas tidak ada guru, apakah kamu masih
nervous juga untuk maju
didepan kelas?
Konseli : Walaupun dikelas tidak ada dosen, saya tetap nervous bu, tapi tidak
se-nervous jika ada guru. Saya
malu ketika teman-teman mulai memperhatikan saya.
Konselor : Ooh, kalau seperti itu berarti kamu itu tidak percaya diri untuk
tampil berbicara didepan banyak orang.
Konseli : Begitu ya bu?
Konselor : Iya dek. Kenapa ibu bilang seperti itu, karna setiap kali
kamu maju didepan kelas, kamu merasa malu, gemetar, berkeringat bahkan sampai
gagap bicaranya. Nah itu merupakan indikator dari kurangnya percaya diri
seseorang. → Identifikasi Masalah
Konseli : Ooh begitu ya bu..
Konselor : Nah supaya masalahnya
lebih jelas, bolehkah
ibu
tanya-tanya sedikit?
Konseli : Iya bu, boleh boleh
Konselor : Tadikan kamu bilang, bahwa rasa gugupmu da meningkat
kalau didalam kelas itu bukan hanya teman-temanmu tapi ada juga dosen kamu. Kenapa bisa begitu? →Eksplorasi Pengalaman
Konseli : Iya bu, saya
takut melakukan kesalahan didepannya bu.
Konselor : Kenapa kamu
takut melakukan kesalahan? Apakah dosen itu memarahi kamu kalau kamu melakukan
kesalahan saat tampil persentase didepan kelas?
→ Eksplorasi Perasaan
Konseli : Tidak bu. Saya
tidak dimarahi kok bu, hanya saja setiap saya tampil didepan kelas saya merasa
takut melakukan kesalahan didepan dosen. Saya takut nanti nilai saya jelek bu.
Konselor : Mmmm, jadi
maksudnya disini kamu berfikir kalau kamu melakukan kesalahan didepan kelas
kamu akan diberikan nilai yang jelek (buruk) oleh dosen?
→Eksplorasi Pikiran
Konseli : Iya bu, karena saya pikir dosen itu tidak suka sama saya karena saya melakukan kesalahan. Itulah kenapa saya
tambah nervous bu.
Konselor : Oh begitu yah. Mungkin kamu berpikir kalau segala sesuatu itu
harus sempurna tanpa ada kesalahan sedikitpun. Apakah demikian?
Konseli : Iya bu.. (sambil
menunduk)
Konselor : Selanjutnya apa yang kamu lakukan ketika kamu merasa tidak percaya diri atau
merasa nervous di
kelas?
→Eksplorasi Perasaan
Konseli : Saya hanya diam saja Bu, dari pada
saya malu di depan teman-teman karena saya gugup dan gemetar.
Konselor : Jadi apa sebenarnya yang menjadi tujuan kamu untuk
mengikuti konseling ini?
Konseli : Saya ingin sekali bisa bicara didepan orang banyak bu.
Dan kalau Saya dipanggil maju didepan, saya tidak gemetar tidak nervous, tidak berkeringat jadi saya tidak gagap lagi
saat berbicara. Tapi paling tidak bu, saya bisa aktif dalam diskusi kelompok,
misalnya bertanya atau menjawab bu
Konselor : Iya jadi tujuan konseling kita adalah agar kamu bisa
percaya diri untuk maju didepan kelas berbicara dihadapan dosen dan teman-temanmu yang
ditandai dengan kamu tidak gemetar lagi, berkeringat lagi, tidak nervous lagi sehingga kamu
bisa bicara dengan baik tanpa terbatah-batah jika tampil didepan kelas.
→Goal Setting
Konseli : Iya bu. Seperti
itu bu (tersenyum lebar)
3. TAHAP
KEGIATAN INTI
Konselor : Ibu liat nilai-nilai kamu ini
bagus-bagus semua, tidak ada yang dibawah rata-rata.
Konseli : Iya bu. Alhamdulillah bagus-bagus
semua bu. Saya senang sekali karena tidak ada nilai saya yang jelek.
Teman-teman saya juga mengatakan kalau saya beruntung
Konselor :Wahhh, Berarti
itu adalah pengalaman yang membahagiakan dan membanggakan untuk kamu? →Refleksi
Konseli : Iya bu, saya bahagia tapi sebenarnya saya sedih bu.
Konselor : Loh katanya tadi bahagia, tapi kenapa sekarang sedih
lagi? →Confronting
Konseli : Saya sedih bu, karena saya iri melihat teman-teman yang
lain, mereka bisa percaya
diri tampil didepan orang banyak bisa berbicara dengan lantang dan ekspresif,
saya jengkel dengan diri saya bu, kenapa Cuma bicara didepan umum saja saya
tidak bisa.
Konselor : Tati dek,
ada dalam Al-quran surah
An-Nisaa ayat 32, yang arti
bunyinya begini “Dan janganlah kamu iri hati terhadap
karunia yang telah dilebihkan Allah kepada sebagian kamu atas sebagian yang
lain.., dst. Nah maksud dari ayat ini
adalah, kita diberitahu kalau kita sebagai hamba Allah tidak boleh merasa iri
hati terhadap apa yang dimiliki orang lain yang tidak kita miliki. Sebab
akan menimbulkan dampak negatif bagi kita,
mungkin akan timbul sikap kufur nikmat bahkan tidak mau menerima karunia Allah.
→Interpreting
Konseli : Iya bu, itulah
yang saya takutkan bu. Saya takut jika saya selalu iri terhadap kelebihan yang
dimiliki teman saya yang tidak saya miliki membuat saya memiliki sikap kufur
dan tidak mau menerima karunia Allah. sebernarnya
teman saya sudah mengajak saya untuk diajarkan
bagaimana caranya agar tidak nervous lagi saat tampil didepan kelas bu. Hanya
saja saya bingung bu.
Konselor : Kamu bingung?
Kenapa kiranya kamu merasa bingung? Padahal itu adalah hal yang kamu inginkan
kan Tati? → Clarifyng
Konseli :Iya bu, saya ingin
sekali tapi saya takut dianggap bodoh oleh teman-teman saya karena hanya untuk
tampil didepan kelas saja saya tidak sanggup.
Konselor : Jadi maksud kamu, kamu
takut diremehkan oleh teman-teman kamu karena untuk tampil didepan kelas harus
berlatih dulu dengan mereka? → Paraphrasing
Konseli : Iya bu.(sambil
menunduk)
Konselor : Jadi, setelah apa yang telah kamu sampaikan tadi,
alangkah baiknya jika kita simpulkan dulu agar hasil dari pembicaraan kita
semakin jelas. Yang pertama, tekad kamu untuk lebih percaya diri berbicara
didepan orang banyak semakin jelas. Kedua, kamu sebenarnya ingin sekali diajar oleh teman kamu untuk latihan sebelum
tampil didedepan kelas hanya saja kamu merasa takut kamu diremehkan oleh
teman-teman kamu. → Summarizing
Konseli : Iya bu. Tapi
sebenarnya, saya..
Konselor : Iya… →Supporting
Konseli : Sebenarnya saya ingin saya ingin
sekali diajarkan oleh teman saya itu bu. Bagaimana menurut pendapat ibu?
Konselor : Kalau menurut kamu itu bisa
membantu, ibu akan jadi mendukung jangan ragu, lakukan saja. Tapi ingat kalau
kamu memutuskan menerima bantuan teman kamu berarti kamu harus siap menerima
ocehan teman-teman kamu itu. Dan juga sebelumnya kamu harus berbicara dengan
temanmu serta menjelaskan alasan kenapa kamu harus latihan dulu sebelum tampil
didepan kelas agar mereka dapat mengerti. →Alternative
Solusi
Konseli : Tapi bagaimana menurut ibu, kalau
saya tidak menerima bantuan teman saya itu?
Konselor : Kalau menurut ibu, jika kamu
menerima bantuan dari teman kamu itu akan memudahkanmu beradaptasi karena yang
akan mendengarkan kamu saat kamu tampil didepan kelas salah satunya adalah
mereka. Tapi saat kamu sebelum kamu menerima bantuan dari teman kamu itu kamu
perlu menjelaskan bahwa kamu berlatih agar kamu kepercayaan diri kamu bisa
meningkat saat tampil didepan kelas tanpa terbatah-batah lagi, pasti teman kamu
bisa mengerti karena setiap manusia itu memiliki kelebihan dan kekurangannya
masing-masing. →Alternative Solusi
Konseli : Oh iya bu saya mengerti.
4. TAHAP
PENGAKHIRAN
Konselor :Wah ternyata waktu kita sudah hampir habis.
Konseli :Iya
bu.
Konselor :Jadi
selama 2 jam ini, bagaimana perasaanmu? Apa yang kamu rasakan sekarang? → Evaluasi perasaan
Konseli :Iya
bu¸alhamdulillah sekarang saya merasa lega bu.. karena semua keluhan yang ada dalam hati
saya selama ini akhirnnya bisa saya ceritakan
semua (sambil tersenyum dan menghela nafas)
Konselor :Alahmdulillah
kalau begitu, lalu
apa yang kamu pikirkan selama pertemuan ini? → Evaluasi pikiran
Konseli :
Saya pikir bahwa keputusan saya untuk menerima
tawaran latihan bersama teman saya sebelum tampil didepan kelas dan tidak
memperdulikan ocehan teman-teman yang menganggap saya bodoh itu sudah benar bu,
karena dengan berlatih akan bisa membantu saya untuk meningkatkan kepercayaan
diri saya agar saya bisa seperti teman-teman saya yang lain.
Konselor :Bagus Tati, jadi apa kira-kira rencana kamu sementara
sebagai pegangan untuk tindakan selanjutnya?
→Evaluasi langkah
Konseli :
Iya bu.. jadi insya Allah yang
pertama yang harus saya lakukan adalah saya menerima tawaran dari teman saya
dan berlatih juga belajar bersama mereka. Kedua saya tidak boleh iri terhadap
apa yang tidak saya miliki yang dimiliki oleh orang lain dan ketiga sebelum
saya tampil didepan kelas saya akan berpenampilan rapi sehingga saya akan
merasa lebih percaya diri juga saya harus berdoa dulu sebelum tampil. Saya rasa
itu yang akan saya lakukan bu.
Konselor :Kita sudah berbicara banyak, apa yang
bisa kamu simpulkan dari pertemuan ini?
Konseli : Jadi saya harus menentukan pilihan
saya bu, saya tidak boleh salah pilih. Karena semua ini untuk masa depan saya
dan juga kecemasan dan ketakutan yang saya alami mulai menurun dan juga saya
tahu langkah-langkah apa yang harus saya lakukan untuk mengatasi rasa tidak
percaya diri saya ini bu.
Konselor :Rupanya kamu sudah paham dengan apa
yang ingin kamu lakukan. Kamu pasti bisa, itu pilihan yang bagus sekali. Ayo
terus lakukan jika menurutmu itu membuatmu jauh lebih baik, dan jangan menyerah
jika pada saat kamu melakukan itu kamu menemui halangan atau tantangan yang
menghadang, karena tidak ada orang yang sukses tanpa tantangan. → Pemberian motivasi
Konseli : Iya bu.. terima kasih
Konselor :
Dan jangan sungkan jika kamu ada yang ingin kita
bicarakan bersama, datang saja menemui ibu lagi.
Konseli : iya bu, pasti bu.
Konselor : Nah bagaimana kalau kita tutup
pembicaraan ini dan saya mengucapkan terima kasih atas ketersediaan kamu datang
menemui ibu (tersenyum dan berjabat tangan)
Konseli : Iya bu, kalau begitu saya permisi
bu. Terima kasih
Konselor : Sama-sama Tati.
Konselor
dan konseli saling bersalaman
Tidak ada komentar:
Posting Komentar