Sabtu, 24 Februari 2018

SKENARIO TEST KONSELING INDIVIDUAL



Tugas Final Test
KONSELING MIKRO



OLEH :
SALMIATI ( A1Q1 15 072)
WD. HARTATI   (A1Q115126)


JURUSAN PENDIDIKAN BIMBINGAN DAN KONSELING
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2017

SKENARIO FINAL TEST KONSELING MIKRO
WD. Hartati adalah seorang mahasiswi disalah satu perguruan tinggi negeri yang ada dikota Kendari, ia biasanya dipanggil Tati. Sekarang Tati adalah mahasiswa semester 5 jurusan BK. Tati adalah anak dari bapak Laode Nasrul dan ibu Santi , Ayahnya merupakan  Seorang PNS di Dinas Kehutanan Kendari dan ibunya adalah seorang PNS di Dinas Kesehatan Kendari. Tati mempunyai seorang adik laki-laki bernama LD. Muh Syafiq dan adik perempuan bernama WD. Syakiillah Azza.
Tati adalah mahasiswi yang rajin dan tekun dalam belajar dan mengerjakan tugas-tugas, baik itu tugas individu maupun tugas kelompok. Tati merupakan mahasiswi yang mempunyai kemampuan memahami materi pelajaran yang diberikan oleh guru dengan baik dan cepat. Namun, walaupun ia mampu memahami pelajaran yang diberikan dengan baik dan cepat, ia adalah salah satu mahasiswi yang memiliki tingkat kepercayaan diri yang rendah. Terutama dalam suasana saat melakukan diskusi, tampil persentase didepan kelas, ia tidak bisa untuk melakukannya.
Tati merasa ia tidak memiliki kepercayaan diri untuk tampil atau mengemukakan pendapatnya didepan teman-temannya. Karena setiap kali ia mencoba untuk mengeluarkan pendapatnya, ia merasa malu dan nervous (gugup), ini ditandai dengan wajahnya yang memerah, tangannya berkeringat walaupun situasinya sedang tidak panas, gemetar, dan bahkan gagap saat berbicara. Ini membuat Tati berpikir keras bagaimana caranya agar ia bisa berdiri didepan kelas dengan percaya diri sehingga ia bisa membacakan mengemukakan pendapat-pendapatnya itu dengan ekspresif.
Karena Tati adalah mahasiswi bimbingan dan konseling yang mana nantinya ia akan menjadi seorang konselor yang membantu klien dalam mengatasi masalah-masalah yang dialami kliennya seperti yang ia alami sekarang, Akhirnya Tati memutuskan untuk pergi menemui guru BK untuk mendapatkan layanan konseling individu dengan harapan agar ia bisa menemukan solusi atas masalah yang dihadapi dan dialaminya.

Catatan:
Salmiati sebagai Konselor dan Waode Hartati sebagai Konseli


TRANSKRIP WAWANCARA FINAL TEST KONSELING MIKRO
1.      TAHAP PEMBUKAAN
Konseli            : Tok tok tok.. Assalamualaikum bu.. (mengucapkan salam sambil mengetuk pintu)
Konselor          : Walaikumsalam Warahmatullahi Wabarakatu. Masuk (sambil menengok kearah pintu)
Konseli            : Maaf bu mengganggu (malu-malu)
Konselor          : Iya tidak apa-apa dek, mari silahkan duduk (menjemput konseli sambil tersenyum ramah)
Konseli            : Terima kasih bu.. (sambil tersenyum)
Konselor          : Iya ada yang bisa ibu bantu? (sambil menatap kearah konseli)
Konseli            : Iya bu, ada perluku sama ibu ..
Konselor         : Iya ada perlu apa ini dek?
Konseli           : Saya mau dikonseling individual sama ibu.
Konselor          : Kamu ini Waode Hartati toh? Mahasiswi jurusan BK, yang angkatan 2015 itu? Yang tinggal diasrama Pelangi?
Konseli            : Iya bu. Kenapa ibu bisa tahu kalau saya tinggal diasrama Pelangi?
Konselor          : Iya ibu tahu karena saya pemiliknya itu asrama.
Konseli            : iyakah bu? Kenapa saya tidak pernah liat ibu? Maaf bu saya tidak tahu kasian.
Konselor          :(sambil tertawa) Tidak lah saya bercanda. Bukan saya pemiliknya, saya hanya sering liat kamu disitu duduk-duduk sendiri. Teknik Rapport
Konseli            : Ah ibu... Saya sudah takutmi juga kita marah. (terenyum malu)
Konselor          : kenapa saya mau marah? Santai saja dek, saya hanya bercandaji sepaya kamu tidak tegang. (sambil tersenyum kepada konseli) →Teknik Attending
Konseli            : hehehe iya bu.. ibu ini pintar sekali bercanda (sambil tersenyum)
Konselor          : Hahaha  kamu bisa saja.
Konselo           : Ohiya sebelum itu, kita buat kontrak konseling dulu yah
Konseli            : Iya bu (mengangguk)
Konselor          : Jadi konseling kita akan berlangsung selama kurang lebih 2 jam ya, dan jika ada sesuatu yang mendesak misalnya waktu shalat atau mungkin urusan pribadi yang mengakibatkan konseling ini untuk sementara tidak bisa dilanjutkan, kita bisa mengakhiri sementara konseling kita, dan akan dilanjutkan dihari yang akan disepakati nanti. Tapi, jika tidak ada sesuatu yang mendesak kita bisa menyelesaikan konseling ini selama 2 jam, jadi apakah kamu setuju dengan kontrak konseling kita Tati?
Konseli            : Iya bu saya setuju. (sambil menganggukkan kepala)
2.      TAHAP PERALIHAN
Konselor          : Nah jadi ada apa  ini dek?
Konseli            : Iya jadi bu.. sebenarnya saya..
Konselor          :  Iya.. , oh ini dek ada permen ayo ambil (sambil tersenyum)
Konseli            : Terima kasih bu
Konselor          : Iya sama-sama, apami tadi yang mau kamu bilang?
Konseli            : Jadi bu, setiap saya disuruh maju didepan sama dosen saya selalu gemetar dan berkeringat bu, dan setelah maju didepan saya tidak bisa bicara dengan lancar, seperti gagap bu.
Konselor          : Mmmmm , terus terus…(menganggukkan kepala, sambil mengemati ekspresi dan gesture konseli)
Konseli            : Tapi bu saya sangat ingin saat saya disuruh maju didepan kelas, saya bisa bicara dengan lancar tidak terbata-bata dan tidak nervous seperti teman-teman yang lain bu.
Konselor          : Terus misalnya dikelas tidak ada guru, apakah kamu masih nervous juga untuk maju didepan kelas?
Konseli            : Walaupun dikelas tidak ada dosen, saya tetap nervous bu, tapi tidak se-nervous jika ada guru. Saya malu ketika teman-teman mulai memperhatikan saya.
Konselor          : Ooh, kalau seperti itu berarti kamu itu tidak percaya diri untuk tampil berbicara didepan banyak orang.
Konseli            : Begitu ya bu?
Konselor          : Iya dek. Kenapa ibu bilang seperti itu, karna setiap kali kamu maju didepan kelas, kamu merasa malu, gemetar, berkeringat bahkan sampai gagap bicaranya. Nah itu merupakan indikator dari kurangnya percaya diri seseorang. → Identifikasi Masalah
Konseli            : Ooh begitu ya bu..
Konselor          : Nah supaya masalahnya lebih jelas, bolehkah ibu tanya-tanya sedikit?
Konseli            : Iya bu, boleh boleh
Konselor          : Tadikan kamu bilang, bahwa rasa gugupmu da meningkat kalau didalam kelas itu bukan hanya teman-temanmu tapi ada juga dosen kamu. Kenapa bisa begitu?Eksplorasi Pengalaman
Konseli            : Iya bu, saya takut melakukan kesalahan didepannya bu.
Konselor          : Kenapa kamu takut melakukan kesalahan? Apakah dosen itu memarahi kamu kalau kamu melakukan kesalahan saat tampil persentase didepan kelas?Eksplorasi Perasaan
Konseli            : Tidak bu. Saya tidak dimarahi kok bu, hanya saja setiap saya tampil didepan kelas saya merasa takut melakukan kesalahan didepan dosen. Saya takut nanti nilai saya jelek bu.
Konselor          : Mmmm, jadi maksudnya disini kamu berfikir kalau kamu melakukan kesalahan didepan kelas kamu akan diberikan nilai yang jelek (buruk) oleh dosen? →Eksplorasi Pikiran
Konseli            : Iya bu, karena saya pikir dosen itu tidak suka sama saya karena saya melakukan kesalahan. Itulah kenapa saya tambah nervous bu.
Konselor          : Oh begitu yah. Mungkin kamu berpikir kalau segala sesuatu itu harus sempurna tanpa ada kesalahan sedikitpun. Apakah demikian?
Konseli            : Iya bu.. (sambil menunduk)
Konselor          : Selanjutnya apa yang kamu lakukan ketika kamu merasa tidak percaya diri atau merasa nervous di kelas? Eksplorasi Perasaan
Konseli            : Saya hanya diam saja Bu, dari pada saya malu di depan teman-teman karena saya gugup dan gemetar.
Konselor          : Jadi apa sebenarnya yang menjadi tujuan kamu untuk mengikuti konseling ini?
Konseli            : Saya ingin sekali bisa bicara didepan orang banyak bu. Dan kalau Saya dipanggil maju didepan, saya tidak gemetar tidak nervous,  tidak berkeringat jadi saya tidak gagap lagi saat berbicara. Tapi paling tidak bu, saya bisa aktif dalam diskusi kelompok, misalnya bertanya atau menjawab bu
Konselor          : Iya jadi tujuan konseling kita adalah agar kamu bisa percaya diri untuk maju didepan kelas berbicara dihadapan dosen dan teman-temanmu yang ditandai dengan kamu tidak gemetar lagi, berkeringat lagi, tidak nervous lagi sehingga kamu bisa bicara dengan baik tanpa terbatah-batah jika tampil didepan kelas. →Goal Setting
Konseli            : Iya bu. Seperti itu bu (tersenyum lebar)
3.      TAHAP KEGIATAN INTI
Konselor          : Ibu liat nilai-nilai kamu ini bagus-bagus semua, tidak ada yang dibawah rata-rata.
Konseli            : Iya bu. Alhamdulillah bagus-bagus semua bu. Saya senang sekali karena tidak ada nilai saya yang jelek. Teman-teman saya juga mengatakan kalau saya beruntung
Konselor          :Wahhh, Berarti itu adalah pengalaman yang membahagiakan dan membanggakan untuk kamu? →Refleksi
Konseli            : Iya bu, saya bahagia tapi sebenarnya saya sedih bu.
Konselor          : Loh katanya tadi bahagia, tapi kenapa sekarang sedih lagi? →Confronting
Konseli            : Saya sedih bu, karena saya iri melihat teman-teman yang lain, mereka bisa percaya diri tampil didepan orang banyak bisa berbicara dengan lantang dan ekspresif, saya jengkel dengan diri saya bu, kenapa Cuma bicara didepan umum saja saya tidak bisa.
Konselor          : Tati dek, ada dalam Al-quran  surah An-Nisaa ayat 32, yang arti bunyinya begini “Dan janganlah kamu iri hati terhadap karunia yang telah dilebihkan Allah kepada sebagian kamu atas sebagian yang lain.., dst. Nah maksud dari ayat ini adalah, kita diberitahu kalau kita sebagai hamba Allah tidak boleh merasa iri hati terhadap apa yang dimiliki orang lain yang tidak kita miliki. Sebab akan menimbulkan dampak negatif bagi kita, mungkin akan timbul sikap kufur nikmat bahkan tidak mau menerima karunia Allah.  Interpreting
Konseli            : Iya bu, itulah yang saya takutkan bu. Saya takut jika saya selalu iri terhadap kelebihan yang dimiliki teman saya yang tidak saya miliki membuat saya memiliki sikap kufur dan tidak mau menerima karunia Allah. sebernarnya teman saya sudah mengajak saya untuk diajarkan bagaimana caranya agar tidak nervous lagi saat tampil didepan kelas bu. Hanya saja saya bingung bu.
Konselor          : Kamu bingung? Kenapa kiranya kamu merasa bingung? Padahal itu adalah hal yang kamu inginkan kan Tati? Clarifyng
Konseli            :Iya bu, saya ingin sekali tapi saya takut dianggap bodoh oleh teman-teman saya karena hanya untuk tampil didepan kelas saja saya tidak sanggup.
Konselor          : Jadi maksud kamu, kamu takut diremehkan oleh teman-teman kamu karena untuk tampil didepan kelas harus berlatih dulu dengan mereka?   Paraphrasing
Konseli            : Iya bu.(sambil menunduk)
Konselor          : Jadi, setelah apa yang telah kamu sampaikan tadi, alangkah baiknya jika kita simpulkan dulu agar hasil dari pembicaraan kita semakin jelas. Yang pertama, tekad kamu untuk lebih percaya diri berbicara didepan orang banyak semakin jelas. Kedua, kamu sebenarnya ingin sekali diajar oleh teman kamu untuk latihan sebelum tampil didedepan kelas hanya saja kamu merasa takut kamu diremehkan oleh teman-teman kamu.Summarizing
Konseli            : Iya bu. Tapi sebenarnya, saya..
Konselor          : Iya… →Supporting
Konseli            : Sebenarnya saya ingin saya ingin sekali diajarkan oleh teman saya itu bu. Bagaimana menurut pendapat ibu?
Konselor          : Kalau menurut kamu itu bisa membantu, ibu akan jadi mendukung jangan ragu, lakukan saja. Tapi ingat kalau kamu memutuskan menerima bantuan teman kamu berarti kamu harus siap menerima ocehan teman-teman kamu itu. Dan juga sebelumnya kamu harus berbicara dengan temanmu serta menjelaskan alasan kenapa kamu harus latihan dulu sebelum tampil didepan kelas agar mereka dapat mengerti. →Alternative Solusi
Konseli            : Tapi bagaimana menurut ibu, kalau saya tidak menerima bantuan teman saya itu?
Konselor          : Kalau menurut ibu, jika kamu menerima bantuan dari teman kamu itu akan memudahkanmu beradaptasi karena yang akan mendengarkan kamu saat kamu tampil didepan kelas salah satunya adalah mereka. Tapi saat kamu sebelum kamu menerima bantuan dari teman kamu itu kamu perlu menjelaskan bahwa kamu berlatih agar kamu kepercayaan diri kamu bisa meningkat saat tampil didepan kelas tanpa terbatah-batah lagi, pasti teman kamu bisa mengerti karena setiap manusia itu memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. →Alternative Solusi
Konseli            : Oh iya bu saya mengerti.
4.      TAHAP PENGAKHIRAN
Konselor          :Wah ternyata waktu kita sudah hampir habis.
Konseli            :Iya bu.
Konselor          :Jadi selama 2 jam ini, bagaimana perasaanmu? Apa yang kamu rasakan sekarang? → Evaluasi perasaan
Konseli            :Iya bu¸alhamdulillah sekarang saya merasa lega bu.. karena semua keluhan yang ada dalam hati saya selama ini akhirnnya bisa saya ceritakan semua (sambil tersenyum dan menghela nafas)
Konselor          :Alahmdulillah kalau begitu, lalu apa yang kamu pikirkan selama pertemuan ini? → Evaluasi pikiran
Konseli            : Saya pikir bahwa keputusan saya untuk menerima tawaran latihan bersama teman saya sebelum tampil didepan kelas dan tidak memperdulikan ocehan teman-teman yang menganggap saya bodoh itu sudah benar bu, karena dengan berlatih akan bisa membantu saya untuk meningkatkan kepercayaan diri saya agar saya bisa seperti teman-teman saya yang lain.
Konselor          :Bagus Tati, jadi apa kira-kira rencana kamu sementara sebagai pegangan untuk tindakan selanjutnya? →Evaluasi langkah
Konseli            : Iya bu.. jadi insya Allah yang pertama yang harus saya lakukan adalah saya menerima tawaran dari teman saya dan berlatih juga belajar bersama mereka. Kedua saya tidak boleh iri terhadap apa yang tidak saya miliki yang dimiliki oleh orang lain dan ketiga sebelum saya tampil didepan kelas saya akan berpenampilan rapi sehingga saya akan merasa lebih percaya diri juga saya harus berdoa dulu sebelum tampil. Saya rasa itu yang akan saya lakukan bu.
Konselor          :Kita sudah berbicara banyak, apa yang bisa kamu simpulkan dari pertemuan ini?
Konseli            : Jadi saya harus menentukan pilihan saya bu, saya tidak boleh salah pilih. Karena semua ini untuk masa depan saya dan juga kecemasan dan ketakutan yang saya alami mulai menurun dan juga saya tahu langkah-langkah apa yang harus saya lakukan untuk mengatasi rasa tidak percaya diri saya ini bu.
Konselor          :Rupanya kamu sudah paham dengan apa yang ingin kamu lakukan. Kamu pasti bisa, itu pilihan yang bagus sekali. Ayo terus lakukan jika menurutmu itu membuatmu jauh lebih baik, dan jangan menyerah jika pada saat kamu melakukan itu kamu menemui halangan atau tantangan yang menghadang, karena tidak ada orang yang sukses tanpa tantangan. → Pemberian motivasi
Konseli            :  Iya bu.. terima kasih
Konselor          : Dan jangan sungkan jika kamu ada yang ingin kita bicarakan bersama, datang saja menemui ibu lagi.
Konseli            : iya bu, pasti bu.
Konselor          : Nah bagaimana kalau kita tutup pembicaraan ini dan saya mengucapkan terima kasih atas ketersediaan kamu datang menemui ibu (tersenyum dan berjabat tangan)
Konseli            : Iya bu, kalau begitu saya permisi bu. Terima kasih
Konselor          : Sama-sama Tati.

Konselor dan konseli saling bersalaman